Sabtu, 23 Juli 2016

PUISI CINTA MASA LALU

Edit Posted by with No comments

Berawal dari canda,  tak pernah sedikitpun ku terlintas akan menjadi suka padamu. Tak mungkin rasanya. Berbagi cerita, bertukar pikiran.. sangat nyaman ketika itu menjadi teman akrab dalam bercerita tiada henti, pagi.. siang..malam.. haha. Lucu, nyanyian itu selalu terngiang dalam benakku. Tatapan mata mu yang semakin dalam membuat ku terhanyut dalam dekapanmu. Hening. Rasa debar dalam dada pun tak bisa ku pungkiri ternyata ada rasa yang jauh letaknya di sanubari hati. Awal dari itu, tak ingin ku serius menanggapi akan semua hal yang kau ungkapkan, hanya ingin bermain saja. Tetapi pada akhirnya aku percaya semua nya itu bukan lah omong kosong. Ada rasa di dalam hatimu, karena matamu berbicara.. matamu tak pernah bohong.

Hari berlalu, kau pun memutuskan untuk pergi dengan dia, tanpa meninggalkan ku. Ku juga punya dia yang tak meninggalkanku. Kecemburuan membuatku sakit. Dengan perhatianmu kau berbicara dan menenangkan hatiku. Iya, perhatianmu dulu menjadi obat penenang di dalam hatiku. Kita menangis.. menangis, bagaimana menjalani semua ini. Seperti tak kan mungkin terjadi. Kau sempat berpikir, mungkin harus ada salah satu yang tiada barulah ini bisa terjadi. Ku tak pernah berpikir  sekalipun jika ucapanmu itu adalah bualan belaka. Aku tahu kamu jujur, aku yakin kamu jujur.

Yah.. semua itu untuk kamu, kau cinta masa lalu ku yang buatku tergila-gila tak menentu, selalu memikirkanmu pagi siang malam. Kini pun berubah sudah, terlalu banyak kenangan yang kita lalui dalam waktu yang sangat singkat. Pada akhirnya, kita tak mungkin bisa bersama. Satu tahun sudah ku mengenalmu dengan dekat sampai saat ini.. semua tahapan perubahanmu.. kehangatanmu, kenyamananmu,  perhatianmu, kecintaanmu, ketakutanmu, kebengisanmu, berlari dari masalahmu, kebrengsekanmu, dan tak pernah kau marah padaku ketika ku mengungkapkan semua kejelekanmu, menghinamu. Maafkan aku.  Semua itu hanya lampiasan rasa sakitku yang merasa ku tak di hargai lagi.. tak ada kepedulian lagi..  tetapi jauh di dasar hatiku, masih terbesit tanya.. terbesit rindu.. akankah kita bisa bersama.. walau kenyataannya.. tidaklah mungkin.

Yang pernah menghiasi hatimu,
mey

0 komentar:

Posting Komentar