Selasa, 23 Februari 2016

Semu

Edit Posted by with No comments

Mereka berjuang di awal.
Segalanya ditempuh dengan berbagai cara.
Dan setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan,
Mereka pun pergi begitu saja.
Tak ada lagi kata menghargai, memuji dan peduli.
Iya, semua semu.
Dan bagai angin lalu.
Tak ada yang bisa disalahkan.
Yang tinggal hanyalah penyesalan.
Hanya menikmati hidup.
Saatnya perjuangkan yang patut.
Mungkin memang ku salah
Ketika ku uji,
Tak ada yang benar-benar tulus
Tak ada satupun



Meilia Fitri.

Gelisah

Edit Posted by with No comments


Kulihat smartphone ku tergeletak di lantai kamar. Layar hitam tak ada cahaya yang bertanda tak adanya balasan bbm yang aku kirimkan untuk dia. Yah. Dia adalah orang yang menjadi pacarku selama 4 tahunan sampai saat ini. Walaupun ada putus nyambungnya sampai 3 kali. Dia orangnya sangatlah setia kepadaku. Selingkuh? Iya, dia sering selingkuh dengan game dan teman-teman cowoknya tapi tak pernah sekalipun selingkuh dengan wanita. Dia orangnya lumayan cuek. Pembicaraan basi mengenai pertanyaan seperti apa kabar? Lagi apa? Udah makan belum? Itu sangatlah tidak kami lakukan. Aku jadi terbiasa menghadapi orang cuek. Dan terkadang sifatku pun menjadi cuek sama seperti dia.  Pembicaraan kami melalui media chatting sangatlah biasa  jika ada keperluan saja. Tetapi jika bertemu, banyak tema yang kami bahas. Dan belakangan ini, aku selalu memikirkan bagaimana hubungan kami ke depannya. Untuk menikah, punya anak dan semua yang menyangkut hal itu. Dia sudah meng-iyakan setiap pertanyaanku. Akankah kamu melamarku? “iya, sesudahku tamat kuliah dan mendapat pekerjaan, aku akan segera melamarmu”. Kapan kamu akan tamat kuliah? “belum tau, aku sekarang sedang mengalami masa sulit, skripsiku ulang lagi”. DEG. Jantungku seakan berhenti berdetak dan hatiku menangis. Kenapa menangis? Karena memikirkan dia yang sudah susah payah skripsi membuat program dan mengeluarkan banyak uang ternyata ulang lagi dan memikirkan judul baru. Duh pasti stres banget kan? Dan terlebih lagi target2 kami yang dulu sudah di susun bakal hancur begitu saja. Hmm, mungkin ini Resiko punya pacar yang lebih muda dari ku. Yap, Aku dan dia memiliki selisih umur 2 tahun. Entah kenapa aku bisa sampai bertahan saat ini sama dia. Padahal dulu aku sangat menginginkan pasangan yang sangat perhatian terhadapku, selalu memberikan ku kejutan dan surprise juga romantis, selalu membuat hati berbunga2, sholeh, terbuka akan masalahnya, selalu menjadi tempat curahat hati dan bisa menjadi sahabat sekaligus pacar yang baik. Memang setiap makhluk tak da yang sempurna ya. Setiap lelaki yang aku kenal. Tak da satupun yang punya kriteria yang pas terhadapku.
Gelisah,,
Gelisah ku memikirkan akankah ku akan bertahan dengan hubungan ini hingga akhir,  entah mengapa aku menjadi sangat ragu akan hubungan ini. Terkadang ku merasa benar2 tidak cocok sama dia. Kadang memang tak sepaham. Sifat egoisnya, cueknya, dan kata2nya yang sering bikin nangis ketika bertengkar. Yah, dia sekarang memang tak seperti dulu. Mungkin juga karena masalah yang di hadapinya bertubi2. Tapi aku harus juga mempertimbangkan kebaikannya selama ini. Menolong ku dengan mengantar kesana kemari karena ku emang tak ada kendaraan, ngibur dan bikin ku ketawa ketika ku sedih, terkadang dia juga bisa jadi orang yang romantis. Dia tak pernah memujiku, tetapi ku tau dia sangat menyukaiku. Dia memang perokok, tapi tidak peminum, dia rajin sholat dan mengaji. Dia asik dan gokil. Dia bisa menjadi pacar sekaligus sahabatku. Ku akui, dia memiliki sedikit sifat almarhum Abak, yang keras dan tak membiarkan aku bermanja2 dan boros menghadapi hidup. Ku beruntung bisa mengenal dia, dia baik.  Tapi.. aku sudah capek dengan masa pacaran ini. Aku tak ingin bermain2 lagi. Aku sangat ingin menikah.. aku sangat ingin ada seseorang yang melindungiku, menjagaku. Aku sangat ingin hubungan yang halal, pacaran kadang banyak mengandung dosanya saja. Aku ingin menjadi istri yang solehah, yang menjaga aurat, menjadi muslimah sejati yang berbakti kepada suaminya, mengarungi hidup bersama2 dalam suka dan duka. Memikirkan usiaku yang sudah tak remaja lagi dan cukup matang untuk menikah sedangkan dia masih lah muda 2 tahun di bawah ku. Dan memikirkan dia yang ntah kapan menyelesaikan study nya dan belum lagi mencari kerja. Sangat dilema. Sangat lelah. -__- Apa harus singkirkan  dulu pikiran untuk itu? Menggapai cita2 mungkin? Yah, mungkin hanya itu lah solusi untuk saat ini, kerja kerja dan kerja. Nabung, nabung dan nabung. membahagiakan ibu. Hanya bisa berdoa sama Allah diberikan jodoh yang terbaik untukku. Karena untuk saat ini ku tak ingin terlalu mencintai seseorang karena itu hanya bikin sakit hati. Jika memang dia jodohku, pasti akan selalu di dekatkan sama Allah dengan berbagai cara, jika tidak jodoh, pasti akan selalu di beri berbagai cara untuk menjauh dan berpisah. Aamiin.


Cewek galau,
memun