Senin, 04 Februari 2013

Mungkin ini yang disebut KESEDIHAN..

Edit Posted by with No comments
Air mata mengalir deras saat kubaca surat Yasin yang menggema di kamarku ini..

Ya Allah.. lapangkan lah kubur abak hamba..
Ya Allah.. terangkan lah kubur abak hamba..
Ya Allah.. janganlah Engkau siksa abak..
tempatkanlah abak di tempat yang terbaik.. disisimu..

hanya doa itu yang aku ucapkan terus menerus setiap sudah sholat, akupun jadi sangat rajin membaca surat Yasin hanya untuk mengirimkan doa untuk ayahanda tercinta. Takkan pernah aku melupakan jasa2 beliau yang rela bolak-balik Ipuh-Bengkulu-Curup dengan motor butut nya dengan usia yang udah kepala 6 hanya untuk menyekolahkan anak-anak nya hingga berada di bangku kuliah.
TIIIN TIIIN ,klakson itu berbunyi di depan kosan ku..
"mel, iko na bereh titipan ibuk" setelah itu lelaki paroh baya itu merogoh sakunya "iko na duit belanjo kau bulan iko, jangan boros, gunakan seperlunyo, abak cuma ado itu"
"iyo bak, masukla dulu bak, minum dulu" kataku menyuruh abak masuk
"dak usah, abak nak cepek, nak nyetak poto ko dulu, kelak siang langsung balik,takut kelak ujan", katanya menolak. Setelah cium tangan dengan beliau, beliau pun langsung pergi. " Hati-hati di jalan bak", kataku .
Begitulah aktifitas yang sering kali dilakukan beliau. Walau dah kepala 6, beliau  sangat gigih untuk melakukan apapun demi anak-anak nya.

Sekarang tak ada lagi sosok ayah yang sering mendengarkan suara ku yang sengaja aku rekam untuk ku upload di souncloud. Waktu itu abak minta di kirimkan ke hapenya melalui bluetooth. Lagu Agnes Monica dengan judul Matahari itu aku cover dan aku simpan dalam format mp3. Abak sering mendengarkan lagu itu sewaktu abak lagi berbaring di rumah sakit dan sewaktu abak di rumah, saat2 beliau masih dalam keadaan sakit. Ada kebanggan tersendiri saat aku ikut mendengarkan. Aku senang sekali abak ternyata suka mendengarkan suaraku yang sebenarnya tak terlalu merdu untuk didengarkan. Tak ada lagi sosok ayah yang bertanya kepadaku bagaimana cara mengedit poto, mencuci poto, membakar CD dari laptop yang baru ia beli. "mel, kau buek desain cak kartu namo tu na, untuk peserta UN anak SD SMP, kelak kito jual ke sekolah2, kelak dapek untung banyak di dusun siko" . Aku mengangguk tanda setuju. Sayang, rencana ini belum terlaksana. Abak sakit..
 Dan Tak ada lagi sosok ayah yang meng imami kami bulan ramadhan kelak. Setiap Bulan Ramadhan, setiap Sholat Subuh, pasti abak yang menjadi iman di rumah dan kami sholat berjamaah.

Abak orangnya sangat keras, tetapi aku tau, beliau marah demi kebaikan kami. Takkan pernah ku lupakan sewaktu aku masih SMA, di rantau, sewaktu pulang ke rumah, abak marah besar kepadaku gara2 aku boros minta ampun, tak bisa mengendalikan keuangan. Tapi aku sangat mengerti karena itu semua salahku.

Abak mengidap kanker paru. Setiap abak mengaduh kesakitan, hati ku menangis, dan tangisan itu tak bisa aku tunjukkan di hadapan abak. Karena aku takut abak juga ikut sedih, melihat tangisan ini. Aku hanya bisa berdoa dan berdoa demi kesembuhan abak. Tetapi abak sekarang dah diambil. Aku hanya bisa berdoa supaya abak dapat tempat yang terbaik di sisi Allah. Aku juga berdoa untuk ibu supaya di beri ketabahn dan ketegaran. Yang namanya Soulmate, hidup dah berpuluh2 tahun bersama pasti sangat terpukul. Aku paham sekali akan hal itu.

Abak adalah ayah nomer 1 dalam hidupku. Aku harus bisa banggain abak walaupun abak sudah tidak di dunia ini lagi.
Satu hal yang belum pernah aku ucapkan sekalipun langsung kepada abak ku, karena aku sangat takut dan segan sama abak.  yang akan aku ucapkan di sini dan di setiap doa ku. "Bak, meli sayang nian samo abak, abak ayah nomer satu di hidup meli, meli cinta nian samo abak, me bakal ngirim doa terus untuk abak, maapkan me idak pernah ngomong langsung kalimat iko.."

Kepalaku pusing, mungkin terlalu banyak keluar airmata dan proposal Skripsi belum dibuat. Aku belum bisa fokus. Terlebih orang yang kusebut pacar hanya sibuk dengan dunianya,,tak ada kabar, tak ada perhatian lebih. tak ada hiburan yang bisa keluar dari kata2nya yang mungkin bisa buat ku tenang dan semangat. Ah entahlah. Aku sudah tidak peduli lagi..

Hari sudah larut malam. Saatnya aku tertidur, semoga bisa mimpi ketemu abak setiap malam..walau hanya dalam mimpi..